Kreket Law education

Kreket Law education

Sabtu, 05 Februari 2011

RESUME HUKUM AGRARIA LANJUT

1.     Hak Milik :
Ialah hak turun menurun , terkuat dan terpenuhi yang dapat di punyai orang atas tanah( Pasal 20 UUPA ayat 1).Hak milik ini juga dapat beralih kepada pihak lain.
Syarat – syarat Memperoleh Hak Milik :
Berdasarkan pasal 21 UUPA :
a.      Hanya Warga Negara Indonesia ( ayat 1)
b.      Badan – badan hukum pemerintah ( ayat 2)
c.      Orang asing dapat memperoleh Hak milik Karena :
a).   Pewarisan tanpa wasiat.
b).   Percampuran harta perkawinan.
d.      Orang yang berkewarganegaraan Ganda tidak dapat memperoleh hak milik, ( ayat 4 )
JANGKA WAKTU Hak Milik
Tidak terbatas karena memiliki unsur turun menurun .Akan tetapi tidak bersifat absolute.Karena masih ada fungsi sosial yang harus di perhatikan yang berlaku bagi semua hak pakai ( Pasal 6 UUPA ).
HAPUSNYA  Hak Milik
Berdasarkan pasal27 UUPA :
a.      Tanahnya jatuh kepada negara :
a).       Pencabutan hak .
b).       Penyerahan sukarela oleh pemiliknya .
c).        Di telantarkan
d).       Karena pasal 21 ayat 3 dan 26 ayat 2
b.      Tanahnya musnah


2.     Hak Guna Usaha :
Ialah hak untuk mengusahakan tanah yang di kuasai langsung oleh negara , dalam jangka waktu tertentu yang di atur Undang – Undang , guna perusahaan pertanian , perikanan atau peternakan.( Pasal 28 UUPA ).Hak guna usaha luasnya paling sedikit 5 hektar .Jika dari 25 hektar /lebih maka harus mengunakan modal yang layak dan menggunakan tekhnik pengelolaan sesuai perkembangan zaman ( Pasal 28 ayat 2 UUPA )
Syarat – syarat Memperoleh Hak Guna Usaha
Berdasarkan pasal 30 UUPA :
a.      Warga Negara Indonesia ( ayat 1).
b.      Badan – badan hukum Indonesia yang berkedudukan di Indonesia( ayat 1).
c.      Orang/ badan hukum yang mempunyai hak guna usaha (Ayat2).Apabila tidak lagi memenuhi syarat seperti dalam ayat 1 dalam pasal ini maka dalam jangka waktu 1 tahun wajib melepaskan /mengalihkan hak itu kepada pihak lain dengan ketentuan yang di tetapkan Peraturan Pemerintah .Hal ini juga berlaku pada pihak yang memperoleh Hak Guna Usaha tetapi tidak memenuhi syarat tersebut.Jika tidak di lakukan maka akan hapus dalam jangka waktu tertentu demi hukum.  

JANGKA WAKTU HGU
Dalam Hak Guna Usaha ada jangka waktu yang mengatur dalam pemberian ijin untuk melakukan hak guna usaha yaitu :
Berdasarkan pasal 29 UUPA :
a.      HGU di berikan paling lama 25 tahun ( Ayat 1).
b.      Perusahaan yang waktunya lebih lama ,HGU paling lama 35 tahun( Ayat 2).
c.      Untuk keduanya di atas dapat di perpanjang waktu paling lama 25 tahun atas permintaan pemegang hak dan keadaan perusahaannya.

HAPUSNYA HGU
Berdasarkan pasal 34 UUPA :
a.      Jangka waktu berakhir.
b.      Di hentikan sebelum jangka waktunya karena ada syarat yang tidak terpenuhi.
c.      Dilepaskan oleh pemegang haknya sendiri sebelum jangka waktunya.
d.      Di cabut untuk kepentingan umum.
e.      Di telantarkan.
f.        Tanahnya musnah.
g.      Ketentuan pasal 30 ayat 2 UUPA.

3.     Hak Guna Bangunan :
Ialah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan – bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu paling lama 30 tahun( Pasal 35  Ayat 1 UUPA ).

Syarat – syarat Memperoleh Hak Guna Bangunan
Berdasarkan pasal 36 UUPA :
a.      Warga Negara Indonesia ( ayat 1).
b.      Badan – badan hukum Indonesia yang berkedudukan di Indonesia( ayat 1).
c.      Orang/ badan hukum yang mempunyai hak guna usaha (Ayat2).Apabila tidak lagi memenuhi syarat seperti dalam ayat 1 dalam pasal ini maka dalam jangka waktu 1 tahun wajib melepaskan /mengalihkan hak itu kepada pihak lain dengan ketentuan yang di tetapkan Peraturan Pemerintah .Hal ini juga berlaku pada pihak yang memperoleh Hak Guna Usaha tetapi tidak memenuhi syarat tersebut.Jika tidak di lakukan maka akan hapus dalam jangka waktu tertentu demi hukum.  

JANGKA WAKTU HGB
Berdasarkan pasal 35 UUPA :
a.      Jangka waktu paling lama 30 tahun ( ayat 1).
b.      Dapat di perpanjang paling lama 20 tahun( Ayat 2 ).

HAPUSNYA HGB
Berdasarkan pasal 40 UUPA :
a.      Jangka waktu berakhir.
b.      Di hentikan sebelum jangka waktunya karena ada syarat yang tidak terpenuhi.
c.      Dilepaskan oleh pemegang haknya sendiri sebelum jangka waktunya.
d.      Di cabut untuk kepentingan umum.
e.      Di telantarkan.
f.        Tanahnya musnah.
g.      Ketentuan pasal 36 ayat 2 UUPA.



4.     Hak Pakai :
Ialah hak untuk menggunakan dan / memungut hasil dari tanah yang di kuasai lansung oleh negara atau tanah milik orang lain , yang memberi wewenang dan kewajiban yang di tentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang/perjanjian dengan pemilik tanahnya ,yang bukan perjanjian sewa – menyewa , pengolahan tanah.dan tidak bertentangan dengan undang – undang. (Pasal 41 ayat 1 UUPA ).
Hak pakai tidak boleh disertai dengan syarat pemerasan. Pemberian hak pakai dapat berupa dengan Cuma – Cuma, dengan pembayaran / pemberian jasa dalam bentuk apapun (Pasal 41 ayat 2 UUPA ) 

Syarat – syarat Memperoleh Hak Pakai
Berdasarkan pasal 42 UUPA :
a.      Warga Negara Indonesia
b.      Orang asing yang berkedudukan di Indonesia .
c.      Badan – badan hukum yang di dirikan menurut hukum   Indonesia yang berkedudukan di Indonesia.
d.      Badan hukum asing yang berkedudukan di Indonesia.

JANGKA WAKTU Hak Pakai
a.      Selama jangka waktu tertentu / tanahnya untuk keperluan tertentu .( Pasal 41 UUPA ).
b.      Apabila tanah di kuasai langsung oleh negara .Maka hak pakai hanya dapat di alihkan ke pihak lain oleh pejabat yang berwenang ( Pasal 43 UUPA ).

HAPUSNYA Hak Pakai
Apabila perjanjian hak pakai tersebut bertentangan dengan jiwa dan ketentuan – ketentuan undang – undang ( intisari pasal 41 ayat 1 UUPA), mengandung unsur – unsur pemerasan (intisari pasal 42 ayat 3 UUPA ).Didalam UUPA no 5 tahun 1960 memang tidak di jelaskan secara mutlak hapusnya hak pakai tersebut.Akan tetapi berdasarkan kedua pasal di atas dapat kita tarik kesimpulan mengenai hapusnya Hak pakai .

1 komentar: